Nabi SAW bersabda :
“Bahwasanya dimukamu kelak ada semacam jalan di atas bukit yang tidak mungkin dijalani oleh mereka yang berbeban berat, kecuali penuh kesulitan luar biasa, jalan itu adalah yang diderita setelah mati, dari kubur, hisab, shirath dan mizan. Siapa mengetahui secara yakin dengan terjadinya perkara-perkara ini, pasti beban beratnya dikurangi dengan amal taat kepada Allah dan menjauhi segala laranganNya, serta mengurangi citra harta benda. Sebab dengan demikian, maka tercapailah tingkat teratas dan tambahnya pahala”.
Perhatikanlah juga hadist dari Anas ra, sabdanya: “Para fuqara menyuruh salah satu utusan untuk menghadap Rasul SAW. Iapun berkata: “Ya Rasul, kedatanganku kesini adalah membawa misi/tuntutan kawan-kawan orang fakir”, lalu iapun disambut dengan keramahan oleh beliau SAW., sabdanya: “Selamat datang berjumpa denganmu dan mereka yang telah menyuruhmu, serta kedatanganmu dari mereka yang dicintai oleh Allah SWT. Ia pun mulailah menyampaikan tuntutan mereka dengan katanya: “Ya Rasul, orang-orang fakir telah berkata: “Bahwa orang-orang kaya itu telah menggondol kebaikan seluruhnya, mereka mampu menunaikan ibadah haji, sedang kami tidak, mereka dapat membebaskan budak, sedang kami tidak, mereka dapat bersedekah, sedang kami tidak, dan ketika sakit mereka suruh dengan kelebihan harta mereka sebagai tabungan”.
Maka Beliaupun bersabda: “Sampaikan dariku untuk kawan-kawanmu, bahwa: “Siapa diantaramu yang bersabar dan beriman penuh keikhlasan, baginya 3 perkara yang tidak dimiliki oleh orang-orang kaya, yaitu:
1. Sesungguhnya di surga ada kamar-kamar yang terbuat dari yakut/intan merah, para penghuni surga memandangnya seperti penduduk dunia memandang bintang-bintang, padahal yang dapat memasukinya hanyalah para Nabi, para pejuang yang mati syahid dan para mukmin yang fakir.
2. Para mukmin yang fakir memasuki sorga, jauh sebelum mereka yang kaya terpaut setengah hari atau ±500 tahun masa dunia. Dan Nabi Sulaiman bin Daud as. Memasuki surga, jauh sesudah para Nabi terpaut 40 tahun, akibat kerajaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.
3. Ketika orang fakir membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, maka ia memperoleh sesuatu yang diperoleh orang-orang kaya, sekalipun membelanjakan 10.000 dirham, demikian pula amal-amal baik seluruhnya.
Kemudian pulanglah utusan para fuqara itu kepada kawan-kawannya dan menyampaikan kabar gembira dari Rasul SAW. Sahut mereka: “Kami telah lega/ridho ya Allah”. (TAMBIHUL GHAFILIN)
“Maha Suci Allah dan untuk-Nya pujian. Dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung”
“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar”.