Sabtu, 09 November 2013

Handycraft Flanel Umi Faaris


Ini adalah hasil kerjaan Ummi selama di Aceh. 
Rajutan belom pada selesai.
Alhamdulillah jadi bisnis baru. Horee!!!
Semoga dalam waktu dekat ini, kami dapat rumah dinas. 
Biar bisa berkumpul lagi dengan Abi.
Mohon doanya...
Semangaaat!!








Senin, 24 Juni 2013

Inspirasi Sulam

Bunda-bunda...

Mari belajar berkreasi sulam pita yuk. 
Gampang kok! Sekarang ini kita belajar satu bunga dulu. Ntar kapan ada waktu lagi saya ajarkan teknik yang lain. Soalnya Abi masih dikantor. Susah gak ada yang fotoin.

Nah, berikut ini saya akan memberikan panduan dan teknik menyulam pita yang sederhana. Membuat bunga kesukaan saya. Si Rose.... huh... beauty...

Disini saya menggunakan teknik melipat (folded) yang harus dibentuk terlebih dahulu baru kemudian dijahit di kain. Selamat mencoba!!

Bahan dan peralatan yang digunakan :
1. Pita, jenis satin, organdi, katun, sutera dll
2. Benang jahit
3. Kain, disini jenis kain yang seratnya besar bisa kain katun, satin dll
4. Pensil buat bunda-bunda yang baru belajar boleh menggambar polanya terlebih dahulu
5. Gunting
6. Pemidangan atau ram
7. Jarum jahit yang lubangnya besar. Boleh pakai jarum sulam yaaa...

A. Langkah Membuat Kuntum Bunga (Folded Rose)
1. Lipat pita membentuk sudut siku-siku
2. Jelujur dan jahit kuat
3. Gulung ke bawah sebanyak 3 kali
4. Lipat pita ke arah luar
5. Gulung lagi sambil dilipat ke luar
6. Jahit agar kuat
7. Ulangi gulung sekalian melipat pita arah luar atau dalam
8. Selesai dan cantikkan!!




B. Langkah membuat daun yang sederhana

Membuat daun sangatlah mudah. Hanya menggunakan tusuk satin pita. Ikuti yaa...
1. Keluarkan pita dengan bantuan jarum dari belakang kain
2. Tusukkan kembali pita dengan jarum menembus kain
3. Rapikan bentuk daun dengan pangkal jarum
4. Potong pita dan jadi deh!!!
5. Jahit bunganya dan selamat mencoba.




C. Langkah membuat bunga mawar kembang
1. Kerjakan folded rose
2. Jelujur pita
3. Kerutkan lalu putarkan ke bunga mawar
4. Jahitkan bunga agar kuat
5. Lekatkan ke kain dan jahit belakang kain agar kuat. Selesai!!



Rabu, 10 April 2013

Semangat Bisnis Ummi!!



Baru sebulan di Bandung, rasanya pikiran sudah penuh dengan daftar belanjaan yang siap-siap akan menjadi bisnis hehhhehe. 

Awalnya kemarin waktu di Nunukan, sempat laku keras baju tradisional Korea "Hanbok". Sekarang bagaimana mau jualan lagi. Bakal bajunya cuma ada di Nunukan. Uuuh, aku gak mau lagi balik kesana. Amit-amit -___-.

Terus kira-kira aku mau jualan apa?? Hoohooho, masih rahasia. Sudah ada daftarnya. Tinggal jalan-jalan ke Cirebon. Clingak-clinguk dan pantau harga. Modal kecil, untung lumayan. InsyaAllah berhasil. Amin. Mohon doanya Bunda!!

Sebenarnya, mau cerita dikit.
Bulan lalu, aku dan bayi nekat berangkat sendiri ke Aceh. Mata berkaca-kaca memandang Abi yang kami tinggal sendiri. Sedih... Alhamdulillah si bayi baik budi di pesawat. 2 jam 20 menit, teruuus turun di Medan ketemu Mama (neneknya Faaris). Lari-lari "sepi" pengen ke kamar mandi. Maklum nahan ke kamar mandi takut nitip Faaris di pesawat. Hilang bayi, Aku bisa gila!!. Untung gitu turun ada Mama. Sudah jauh hari janjian harus dijemput di Medan karena gak berani hanya berdua di Bandara dengan bayi. Setelah 4 jam menunggu, kami lanjutkan perjalanan ke Aceh 45 menit. Akhirnya, aku dan bayi kembali juga ke Aceh!!!

Dari sinilah muncul ide bisnisku. Hanbok manis-manisku disambut senang oleh pelangganku. bayangkan saja Neneknya Faaris aja borong kain hanbok banyak banget! belum lagi Mami, Bunda, Cek Taul, Paji, Vira dan lain-lain.

Jadi semangat mau beli mesin jahit keren yang komplit. Kalau bisa yang ada bordirannya. Mau buka usaha hanbok juga mengingat lagi di Bandung euy!! banyak bakal baju keren dan murah. huuuhuuhuu... Aku senang sekaliii...

Tapi itu tunda dulu. Marilah sama-sama berdoa, semoga bisnis kali ini dapat memberikan pelajaran berharga buatku. Aku tidak boleh mengeluh kesepian tanpa teman lagi, tidak boleh rindu-rindu mama. Tidak boleh sakit-sakit lagi. Harus semangat. CEMUUUUNGUUUT MI....!!

Hanbok Balita

Rabu, 06 Februari 2013

Perjalanan dari Nunukan ke Bandung (Episode Mutasi Abi)



JUM’AT/18 JANUARI 2013

Akhirnya penantian ini datang juga. Dari awal pernikahanku sampai hamil dan lahir serta besarnya bayiku. Dalam hitunganku genap 2 tahun di pulau Nunukan. Pulau yang sangat jauh dari siapa saja. Dijangkaupun bakalan gak bisa. Teguran sapa yang jarang karena temanku hanya suami tercinta. Rupanya, segalanya selesai. Allah mendengar doaku. Tutup mata dan kabar gembira ini datang. Dari sekian lama aku hilangkan rasa berharapku untuk pergi dari Nunukan. Ternyata, Nunukan begitu indah untuk kutinggalkan. Selamat tinggal mesin jahit pinjamanku yang cuma sebulan. Selamat tinggal kulkas, tv dan perabotan rumah tanggaku yang kujual dan kuhibah murah meriah. Selamat tinggal sumurku yang selalu kering. Selamat tinggal rombengan malaysia satu-satunya hiburanku membeli pakaian tradisional Korea. Selamat tinggal ular yang masuk ke rumahku. Selamat tinggal lipan/kelabang raksasa yang nyangkut di ayunan bayiku. Selamat tinggal nyamuk-nyamuk jenis model apapun. Kalajengking yang selalu duduk manis di kotak buku suamiku. Semuanya... GOOD BYE...
Tepat pukul 11.00 WITA kami berada di bandara Nunukan. Perjalanan pertama menuju Tarakan. Take Off pukul 12.30 WITA, Landing 12.45 WITA. Hanya 15 menit. Bayiku baik tidak rewel. Karena aku beres mempersiapkan segalanya. Bahkan baju burung hantu yang ada kupingnya kuisi kapas biar nyaman dijalan. Akhirnya lanjut ke penginapan Hotel Makmur. Suamiku menghela nafas lega, “Umi!! Abi akhirnya meninggalkan Nunukan!”. Kubalas cepat dengan senyuman, mulutnya melebar, giginya jelas nampak karena beliau sudah tertawa terbahak-bahak.

SABTU/19 JANUARI 2013
Pukul 5 pagi kami menuju bandara Juwata dengan sopir taksi yang kemarin janji menjemput. Take off pukul 6 menuju Bandara Sepinggan di Balik Papan. Lanjut lagi dengan tujuan Bandung. Transit di Surabaya.  Dari Surabaya baru nyampe Bandung. Pukul 12 siang kami sudah disana. Tuntas meninggalkan pulau perbatasan. Jemputan datang. Lalu melanjutkan perjalanan menuju Majalengka kota kelahiran suamiku. Selama 3 jam di perjalanan, bayiku ceria sekali. Gak merasa lelah sampai pulas bobok karena hari sudah malam. Pukul 8 kami sampai di desa Cipaku, Cideres. Kampung kakak iparku. Selesai sudah perjalanan. Duuuh... senangnya.

SENIN/21 JANUARI 2013
Malam Senin kami nginap di rumah Nini. 12 km dari rumahnya Teteh. Cuma sehari karena Abi harus segera ke Bandung.

SELASA/22 JANUARI 2013
Abi berangkat ke Bandung. Sedihnya. Tapi rasa itu hilang lagi karena 1 jam kemudian suamiku kembali pulang dengan alasan ketinggalan tiket. Katanya buat biaya ganti mutasi. Padahal alasan ajanya tuuuh. Soalnya biaya pindah mutasi gak akan ada lihat-lihat tiket. Segalanya telah terhitung dan terdata biaya ganti perjalanan mutasinya. Ckckck... suamiku...
Akhirnya dengan berat hati beliau mau juga berangkat selesai Ashar. Setelah umi ingatkan karena suami harus segera masuk kerja.

RABU/23 JANUARI 2013
Satu aja yang berpisah, hati ternyata siapa tau. Bayiku sakit rindu. Semalaman muntah-muntah. Ook terus... demam... nangis terus umi. Kebingungan...
Dedek Faaris sakit


KAMIS/24 JANUARI 2013
Berobat ke bidan desa tapi gak sembuh juga. Ke dokter juga gak ada perubahan. Sudah muntah-muntah terus... bayiku akhirnya masuk UGD. Jadi pasien 3 hari di rumah sakit. Hari ini tanggal merah. Abipun nyusul pulang lihat bayinya...

SABTU/25 JANUARI 2013
Bayiku diizinkan pulang oleh dokter. Bayi Faaris berangsur pulih. Alhamdulillah.

MINGGU/3 FEBRUARI 2013
Setelah seminggu istirahat. Suamiku menjemputku untuk pulang ke rumah kontrakan kami di Bandung. Kecil dan sederhana sekali. Tapi inilah kehidupanku. Mulai lagi!! Semangaaaaat Ummiiiiiii...........!!! huaaa... senengnya, umi Ultah besoknyaaa... ada bayi dan suami. Horee!!! :D