Sabtu, 17 September 2011

Masakan Aceh Idamanku:)

Tanggal 4 September 2011 aku sampai di Aceh. Banyak kenangan yang ingin kuulangi lagi. Memancing di Ulee Lheue bersama si Abi, melihat perahu diatas rumah di Lampulo, mengunjungi meusium Tsunami, ke rumah kakakku di pantai Lampuuk, termasuk menikmati makanan-makanan khas Aceh yang belum sempat dinikmati di Nunukan sana. Hmm, gak nyangka suamiku “Abi El-fath” juga turut menikmatinya. Maklumlah, aku sekarang sedang dalam kondisi tinggi nafsu makan. Alias “ngidam berat-beratan!” hee… Harap maklum ya sama si Bumil.

Yuuk langsung aja :
Sie Itek Aceh Rayeuk
Pertama yang lulus seleksi dari si Papa adalah mengizinkan aku menikmati bebek peliharaannya. Habisnya bebek-bebek Papa banyak banget! Ya minta saja, eh gak taunya langsung dikasih. Dapat deh dua ekor heuhehhe… Langsung aja dibakar pake bumbu. Ntar kapan sempat ngeblog lagi, aku ketik deh resepnya. Gampang kok.Hmm… nyummy. Kalau gambar yang ada di bawah ini, namanya “Gulai Itek” yang dimasak khas Aceh Rayeuk (Aceh Besar). Warna kuah yang memerah karena cabai kering, pedas dari rawit, gurih dan dicampur rempah-rempah sehingga harum mewangi. Huwaa… aku suka banget yang satu ini. Ini dia Gulai Itek Aceh Rayeuk:


Kedua, Ketan plus Pengat dan Srikaya
Srikaya

Kuah Pengat
Kemarin ada yang ngundang walimahan. Senang campur terharu kembali melihat si manis ketan yang dilumuri pengat dan srikaya. Waduh, ngidamku hampir lunas 100%. Kalau di Aceh, kita memang selalu melihatnya di acara-acara tertentu. Maulid, hari raya, buka puasa bersama di meunasah bahkan waktu acara 7 bulanan juga kadang ada. Ketan yang dimasak dan dikukus hingga pulen dan lembut dan disirami kuah Pengat yang manis yang didalamnya ada pisang raja besar dan ubi ketela. Terus ditambah srikaya yang ada hiasan pandan dan nangka. Pasti deh, kamu pengen main-main ke Aceh. Ini dia gambar si manis:
Ketan Pengat Srikaya dan Tape Hijau Saus Stroberi


Ketiga, si teman-teman yang lain
Ini dia menu makanan-makanan lainnya yang turut menemani menu favoritku. Mohon maaf ya, aku belum sempat tulis resep-resepnya. Maklumlah, si Bumil masih menikmati waktu-waktunya di kampung halaman. Semua ini special buat suamiku yang jauh di Nunukan sana. Yang lagi menanti mutasi dalam waktu dekat ini. Tetap semangat dan sabar. Nanti Umi masak yang banyak buat Abi. Semangat semuanya!!!
Miehun
Pergedel Kesayangan Abi
Ie Timon (Air Timun) Kesayangan Abi
Kuah Rayeuk
Tape Hijau Saus Stroberi (hiks!! Umi gak dikasih maem ini)
Gado-gado
Ayam Goreng Sereh si Abi

Salam dariku di Nanggroe^^

Rabu, 14 September 2011

Sekarang aku di Aceh, Kamu??

Sudah sehari ini aku tidak melihatmu.
Kamu dimana sekarang?

Sudah semalam aku tidak berjamaah denganmu
Kamu sudah sampai dimana sekarang?


Sejak kemarin, sejak terakhir melihatnya di bandara. Rasanya hampa sekali. Baru terasa, ternyata begini perasaan yang sebenarnya kalau mengingat jantung hati tertinggal sangat jauh. Sudah dua minggu berada disini bersama keluarga yang kusayang. Memang terasa sangat nyaman, kesehatan membaik, jadi bertambah nafsu makan dan lebih kuat. Tapi bagaimana kabarmu sekarang?.

Kudengar dari kabar terakhirmu, kamu sedang berada di pelabuhan sekarang. Menunggu kapal membawamu kembali ke rumah kita tanpa diriku. Telepon kok gak bisa?. Sms pun gak masuk. Mungkin jaringan negara sebelah membuat nomorku kalah untuk menghubungimu. Memang biasakan terjadi seperti itu?. Pesan Umi : “Jangan lupa buang air galonnya ya bi. Ganti saja dengan air baru. Terus jangan lupa juga jemur kasurnya, masak nasi untuk makan siang ya abi, dan yang paling penting jangan lupa ngaji setiap selesai sholat. Kasihan Abi ya gak ada yang bantu? Harus bisa ya? Umi doakan dari sini agar Abi cepat mutasi biar kita bisa bersama lagi. Ingat sayang ini hanya sementara. InsyaAllah, ada yang lebih baik dari semua ini. Umi doakan Semoga Allah SWT selalu melindungi Abi… Baik-baik ya disana. Amin


Dariku yang jauh di Aceh.