Rabu, 06 Februari 2013

Perjalanan dari Nunukan ke Bandung (Episode Mutasi Abi)



JUM’AT/18 JANUARI 2013

Akhirnya penantian ini datang juga. Dari awal pernikahanku sampai hamil dan lahir serta besarnya bayiku. Dalam hitunganku genap 2 tahun di pulau Nunukan. Pulau yang sangat jauh dari siapa saja. Dijangkaupun bakalan gak bisa. Teguran sapa yang jarang karena temanku hanya suami tercinta. Rupanya, segalanya selesai. Allah mendengar doaku. Tutup mata dan kabar gembira ini datang. Dari sekian lama aku hilangkan rasa berharapku untuk pergi dari Nunukan. Ternyata, Nunukan begitu indah untuk kutinggalkan. Selamat tinggal mesin jahit pinjamanku yang cuma sebulan. Selamat tinggal kulkas, tv dan perabotan rumah tanggaku yang kujual dan kuhibah murah meriah. Selamat tinggal sumurku yang selalu kering. Selamat tinggal rombengan malaysia satu-satunya hiburanku membeli pakaian tradisional Korea. Selamat tinggal ular yang masuk ke rumahku. Selamat tinggal lipan/kelabang raksasa yang nyangkut di ayunan bayiku. Selamat tinggal nyamuk-nyamuk jenis model apapun. Kalajengking yang selalu duduk manis di kotak buku suamiku. Semuanya... GOOD BYE...
Tepat pukul 11.00 WITA kami berada di bandara Nunukan. Perjalanan pertama menuju Tarakan. Take Off pukul 12.30 WITA, Landing 12.45 WITA. Hanya 15 menit. Bayiku baik tidak rewel. Karena aku beres mempersiapkan segalanya. Bahkan baju burung hantu yang ada kupingnya kuisi kapas biar nyaman dijalan. Akhirnya lanjut ke penginapan Hotel Makmur. Suamiku menghela nafas lega, “Umi!! Abi akhirnya meninggalkan Nunukan!”. Kubalas cepat dengan senyuman, mulutnya melebar, giginya jelas nampak karena beliau sudah tertawa terbahak-bahak.

SABTU/19 JANUARI 2013
Pukul 5 pagi kami menuju bandara Juwata dengan sopir taksi yang kemarin janji menjemput. Take off pukul 6 menuju Bandara Sepinggan di Balik Papan. Lanjut lagi dengan tujuan Bandung. Transit di Surabaya.  Dari Surabaya baru nyampe Bandung. Pukul 12 siang kami sudah disana. Tuntas meninggalkan pulau perbatasan. Jemputan datang. Lalu melanjutkan perjalanan menuju Majalengka kota kelahiran suamiku. Selama 3 jam di perjalanan, bayiku ceria sekali. Gak merasa lelah sampai pulas bobok karena hari sudah malam. Pukul 8 kami sampai di desa Cipaku, Cideres. Kampung kakak iparku. Selesai sudah perjalanan. Duuuh... senangnya.

SENIN/21 JANUARI 2013
Malam Senin kami nginap di rumah Nini. 12 km dari rumahnya Teteh. Cuma sehari karena Abi harus segera ke Bandung.

SELASA/22 JANUARI 2013
Abi berangkat ke Bandung. Sedihnya. Tapi rasa itu hilang lagi karena 1 jam kemudian suamiku kembali pulang dengan alasan ketinggalan tiket. Katanya buat biaya ganti mutasi. Padahal alasan ajanya tuuuh. Soalnya biaya pindah mutasi gak akan ada lihat-lihat tiket. Segalanya telah terhitung dan terdata biaya ganti perjalanan mutasinya. Ckckck... suamiku...
Akhirnya dengan berat hati beliau mau juga berangkat selesai Ashar. Setelah umi ingatkan karena suami harus segera masuk kerja.

RABU/23 JANUARI 2013
Satu aja yang berpisah, hati ternyata siapa tau. Bayiku sakit rindu. Semalaman muntah-muntah. Ook terus... demam... nangis terus umi. Kebingungan...
Dedek Faaris sakit


KAMIS/24 JANUARI 2013
Berobat ke bidan desa tapi gak sembuh juga. Ke dokter juga gak ada perubahan. Sudah muntah-muntah terus... bayiku akhirnya masuk UGD. Jadi pasien 3 hari di rumah sakit. Hari ini tanggal merah. Abipun nyusul pulang lihat bayinya...

SABTU/25 JANUARI 2013
Bayiku diizinkan pulang oleh dokter. Bayi Faaris berangsur pulih. Alhamdulillah.

MINGGU/3 FEBRUARI 2013
Setelah seminggu istirahat. Suamiku menjemputku untuk pulang ke rumah kontrakan kami di Bandung. Kecil dan sederhana sekali. Tapi inilah kehidupanku. Mulai lagi!! Semangaaaaat Ummiiiiiii...........!!! huaaa... senengnya, umi Ultah besoknyaaa... ada bayi dan suami. Horee!!! :D

3 komentar:

  1. Tulisan yang dinanti-nanti akhirnya datang juga.. :D
    Terasa kali aura kebahagiaannya dalam tulisannya kak wiwik, hehe..
    Salam buat bang Faaris ya kak, semoga nanti berkesempatan berkunjung ke sana.. :D

    BalasHapus
  2. Dedeeek Rafiiiiif... udah bisa apa syg?
    abang Faaris masih berdiri. jln baru bisa 2 langkah... blom kuat...
    InsyaAllah kalo ada jalan, qt ktemu...
    Trimakasih Ammah atas doanya... :D

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum... Salam Kenal.. Ummi faaris maaf kalo agak kepo nih.. suaminya kerja di Kemenkeu juga kah? Pajak, Perben ato BC? Selamat ya akhirnya sudah mutasi dari Nunukan.. ikut seneng baca ceritanya :)

    BalasHapus